Minggu, 07 Desember 2014

keterkaitan pendidikan informal formal dan non formal


HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN INFORMAL, FORMAL DAN NON FORMAL


INFORMAL
FORMAL
NON FORMAL
TUJUAN
Lebih mendidik secara rohaninya seperti kepribadian dan ahlak.
Mendidik anak didik supaya mempunyai akal pikiran yang cerdas, serta ahlak dan kepribadian yang santun.
Mengembangkan potensi serta Sebagai pelengkap untuk pendidikan formal dan sebagai pengganti untuk yang tidak  ataupun pernah menempuh pendidikan formal. 
TATA KELOLA/
MANAJEMEN
Tidak ada jenjang pendidikan dan program yang direncanakan
Mempunyai alur dan jenjang pendidikan yang jelas
Umumnya tidak mempunyai jenjang pendidikan yang jelas
METODE
Tidak ada materi tertentu yang tersaji secara formal
Menggunakan kurikulum yang jelas seperti metode diskusi dan Tanya jawab .
Bersifat praktis dan kusus serta pendidikannya berlangsung singkat
KONTEN
Sifat Dan prilaku yang baik
Kurikulum yang telah ditentukan
Keterampilan yang lebih dikembangkan
HUBUNGAN (PENDIDIK
DAN ANAK DIDIK)
Pendidik sangat berpengaruh kaarena pendidik disini berupa lingkungan masyarakat dan keluarga
Terkaddang kurang efisien dalam kegiatan pembelajaran karena terlalu banyaknya peserta didik dalam satu kelas.
Sangat efisiensi dan biasanya ilmu mudah terserap oleh anak didik karena satu pendidik hanya mendidik beberapa anak didik.
RUANG LINGKUP
Kepribadian seorang anak didik sangat dipengaruhi oleh ruang lingkup
Biasanya anak didik lebih aktiv dan bersosiolisasi karena seringnya berkomunikasi ataupun diskusi di ruang lingkup
Peserta didik kurang aktiv dan kurangnya bersosiolisasi dan lebih inviduals karena sedikitnya jumlah peserta didik.




A.      TUJUAN
·         PENDIDIKAN INFORMAL
Tujuan dari pendidikan informal yaitu lebih menekankan pada pendidikan karakter berupa ahlak dan kepribadian. Karena pendidik darii lembaga informal adalah keluarga serta masyarakat sekitar sehingga dalam lembaga ini tidak adanya tujuan dan kurikulum yang terencana, terstruktur dan sistematis.
·         PENDIDIKAN FORMAL
Tujuan tujuan pendidikan formal meliputi :
1.       Mendidik keintelektualan atau kecerdasan

keintelektualan atau kecerdasan merupakan tujuan utama dari pendidikan formal karena berhasil atau tidaknya proses pendidikan formal lebih ditekankan pada kecerdasan ataupun keintelektualan peserta didik.  Karena jika peserta didik cerdas mereka lebih mampu ataupun siap untuk menghadapi ataupun menyelesaikan persoalan persoalan dimasyarakat. Karena Untuk menghadapi persoalan tersebut, diperlukan kemampuan kecerdasan moral. Kalau tidak cerdas di dalam membuat keputusan moral, dikawatirkan keputusan moral yang dihasilkan dan dilaksanakan justru akan menimbulkan persoalan yang lebih rumit atau lebih besar.

2.       mendidik karakter

Pendidikan karakter seringkali dipertukarkan dengan penggunaan istilah yang sangat berdekatan, yakni pendidikan moral, pendidikan budipekerti, dan pendidikan akhlak mulia meskipun sebenarnya makna istilah-istilah tersebut tidak identik. Di dalam ungkapan
pendidikan karakter terkandung dua makna penting yakni: a) penanaman nilai-nilai moral; dan b) pembentukan jatidiri, yang membedakan dengan kedirian
lain. Pendidikan karakter dimaksudkan untuk membantu dan mendukung pembentukan jatidiri yang sarat


·         PENDIDIKAN NON FORMAL
Tujuan dari adanya pendidikan non formal adalah lebih dari mengembangkan potensi ataupun menemukan potensi yang ada dalam peserta didik. Fungsinya sendiri pendidikan non formal bias bersifat komplementer dan juga bisa bersifat subtitusi.
Bersifat komplementer atau pelengkap jika peserta didik tersebut merupakan peserta didik juga dari lembaga formal yang mengembangkan potensinya di lembaga non formal. Bersifat subtitusi atau pengganti jika peserta didiknya merupakan anak didik yang putus sekolah ataupun tidak sekolah karena adanya factor.
B.      TATA KELOLA / MANAJEMEN
·         PENDIDIKAN INFORMAL
Tata kelola dan manajemen di lembaga pendidikan informal tidak jelas, tidak terstuktur dan tidak sistematis.  Dalam lembaga ini juga tidak ada jenjang tingkatan dan kurikulum yang jelas. Proses pendidikannya hanya didasarkan pada nasehat dan interaksi dengan masyarakat sekitar.

·         PENDIDIKAN FORMAL
Tata kelola dan manajemen di lembaga pendidikan formal sangat jelas, terstruktur dan berjalan secara sistematis dan teratur. Jenjang dan tingkatan nya pun jelas berurutan mulai SD,SMP,SMA, hingga Perguruan Tinggi. Menggunakan kurikulum yang sudah ditentukan oleh pemerintah walaupun setiap beberapa tahun sekali sistemnya diganti dengan tujuan memperbaiki kurikulum yang dulu.
·         PENDIDIKAN NON FORMAL
Tata kelola dan manajemen di lembaga pendidikan non formal umumnya tidak mempunyai jenjang pendidikan yang jelas  karena pada dasarnya lembaga ini hanya untuk mengembangkan potensi dari peserta didik. Pada pendidikan non formal sebagian ada yang menerapkan kurikulum seperti kursus privat atau lembaga kursus lainya yang mengikuti kurikulum di lembaga formal. Sebagian besar lembaga non formal berdiri tanpa campur tangan pemerintah (pihhak swasta)

C.      METODE
·         PENDIDIKAN INFORMAL
Tidak adanya materi yang tersaji secara jelas bahkan tidak ada metode kusus yang digunakan dalam pendidikan informal karena pada dasarnya proses pendidikan di lembaga informal terjadi begitu saja tanpa disengaja.
·         PENDIDIKAN FORMAL
Metode yang digunakan sangat terencana dan memiliki tujuan yang  jelas. Metode yang digunakan untuk setiap jenjang tingkatan sekolah berbeda beda, Misalkan metode yang digunakan untuk anak SD dan SMP pasti berbeda, serta metode yang diterapkan di SMK dan SMA pun pasti berbeda. Misalnya di SD biasanya lebih menggunakan metode bermain seperti belajar sambil bernyanyi sedangkan di SMP,SMA< bahkan perguruan tinggi berbeda lagi, biasanya lebih mengutamakan metode diskusi dan anya jawab. Tapi pada dasarnya setiap sekolah di pendidikan formal memiliki kurikulum yang sama yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


·         PENDIDIKAN NON FORMAL
Metode yang digunakan cukup efisien karena pada dasarnya lembaga non formal mempelajari satu hal atau kusus. Objek kajian yang dipelajari hanya satu yang dipelajari lebih dalam dan detail dari pada yang dipelajari di lembaga formal. Misalkan kursus bahasa inggris ya berarti yang dipelajari bahasa inggris yang lebih dalam lebih terperinci ketimbang bahasa inggris yang diajarkan di pendidikan formal.

D.      KONTEN
·         PENDIDIKAN INFORMAL
Konten atau isi dalam lembaga pendidikan informal adalah sifat dan prilaku yang baik yang sesuai dengan lingkungan yang ia tinggali. Sifat dan prilaku yang peserta didik miliki adalah hasil dari interaksi dan sosialisasi dengan masyarakat ataupun keluarga dan telah menjadi kepribadian peserta didik tersebut.
·         PENDIDIKAN FORMAL
Konten atau isi dalam lembaga pendidikan formal meliputi kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan harus diterapkan oleh lembaga lembaga pendidikan formal baik negeri ataupun swasta. Kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah pada zaman sekarang menekankan pada kecerdasan afektik, kognitif, psikomotorik serta pendidikan kaarakter.
·         PENDIDIKAN NON FORMAL
Konten atau isi lembaga pendidikan non formal adalah  Keterampilan yang lebih dikembangkan yang dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan materi yang lebih spesifik sehingga peserta didik mempunyai spesialisasi dan menjadi spesialis.
E.       HUBUNGAN (PENDIDIK DAN ANAK DIDIK)
·         PENDIDIKAN INFORMAL
Hubungan antara pendidik dan anak didik di lembaga pendidikan informal sangat berpengaruh terhadap peserta didik terutama terhadap kepribadian dan watak peserta didik. Pendidik di lembaga informal berwujud dalam keluaarga serta masyarakat yang meliputi temen , musuh dan orang orang sekitar.
·         PENDIDIKAN FORMAL
  Hubungan antara pendidik dan anak didik di lembaga pendidikan formal terkadang kurang efisien karena terlalu banyaknya peserta didik dalam satu ruangan sementara pendidiknya hanya satu. Sehingga peserta didik kurang mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh pendidik, hal ini disebabkan karena kurangnya pengawasan dan kurangnya komunikasi antara anak didik dan pendidik.

·         PENDIDIKAN NON FORMAL
 Hubungan antara pendidik dan anak didik di lembaga pendidikan non formal sangat efisien karena satu pendidik hanya mendidik beberapa anak didik saja sehingga kegiatan belajar mengajar jadi lebih focus, pendidik bisa lebih mengawasi anak didiknya lebih detail dan jika ada yang belum dimengerti dalam proses belajar mengajar anak didik bisa berkomunikasi dengan mudah. Sehinnga pada proses pendidikan non formal biasanya lebih berhasil, anak didik lebih mudah mengembangkan potensinya serta memahami materi yang disampaikan.

F.       RUANG LINGKUPI
·         PENDIDIKAN INFORMAL
Ruang lingkup dalam pendidikan informal meliputi keluarga (ayah , ibu , kakak, adik serta saudara) dan masyarakat (tetangga,teman) yang sangat mempengaruhi kepribadian dan watak anak didik. Jika dalam lingkungan banyak orang orang yang berkibiasaan buruk kemungkinan anak didik akan terpengaruh dengan kebiasaan yang ada dilingkunganya itu. Misalkan sebuah kampung masyarakatnya mempunyai kebiasaan minum minuman keras dan membegal atau merampok orang dari kampung lain yang melintasi kampungnya, kemungkinan besar anak anak muda beberapa tahun kemudian akan menggantikan atau meneruskan kebiasaan buruk itu.
Begitu pula sebaliknya jika lingkungan dalam masyarakat itu baik kemungkinan besar anak didik yang tumbuh dilingkungan tersebut akan baik juga. Seperti misalnya brazil merupakan Negara yang terkenal dengan sepak bolanya. Banyak pemain pemain top yang dihasilkan negaara tersebut dan masyarakat disana juga menjadikan sepak bola olahraga favorite yang dimainkan setiap hari. Mayoritas penduduk disana pandai bermain sepak bola sehingga kemungkinan besar anak didik yang tumbuh dan berkembang disana akan pandai bermain sepak bola.
·         PENDIDIKAN FORMAL
Ruang lingkup dalam pendidikan formal sangat teratur dan disiplin karena adanya aturan kusus yang telah ditetapkan oleh pihak atasan lembaga. Kebanyakan anak didik dilembaga formal searah dan disiplin jaang sekali ada yang melenceng ataupun menyimpang jika pun ada biasanya pihak lembaga langsung melakukan teguran berupa hukuman bahkan langsung dikeluarkan atau drop out dari lembaga tersebut. Biasanya anak didik di lembaga pendidikan formal lebih aktiv dan bersosiolisasi karena banyaknya anak didik dilembaga ini yang mau gak mau harus berbaur dan berinteraksi setiap hari.
·         PENDIDIKAN NON FORMAL
Ruang lingkup dalam pendidikan non formal kurang mempengaruhi kepribadian dari peserta didik karena sedikitnya jumlah anak didik dilembaga ini. Di lembaga pendidikan non formal biasanya anaknya lebih pasif dan kurangnya berkomunikasi dan bersosiolisasi sehinnga akan menumbuhkan sikap individualism bagi anak didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar